Rabu, 21 Mei 2008

Pengharapan

Pengharapan

Roma 5:1-5
Pelaut tua itu memandang cakrawala dan melihat langit hitam yang menandakan akan datangnya badai. Saat laut mulai berombak, dengan tenang sang pelaut tua menurunkan jangkar perahunya lalu turun menutup palka perahunya rapat-rapat dan pergi tidur malam itu.
Pelaut tua itu tahu badai besar akan datang, tapi ia percaya pada kekuatan jangkarnya. Dan ia yakin perahunya akan tetap ada di sana sampai pagi nanti.
Seperti pelaut tua itu, kita memiliki "jangkar" dalam hidup kita yang membuat kita tetap tegak berdiri menghadapi badai kehidupan. "Jangkar" itu kita sebut pengharapan.
Empat langkah yang dapat kita ambil untuk membangun dasar “PENGHARAPAN” kita yang dapat kita bawa dalam menghadapi badai kehidupan :
1. Merendahkan diri (1 Petrus 5:6-7).
Orang yang bisa merendahkan diri biasanya rendah hati beda dengan rendah diri kalau sudah demikian maka akan disukai banyak orang, hidupnya penuh dengan kesederhanaan dan tidak arogan, jadi teladan yang baik
2. Sukacita senantiasa (Matius 5:12)
Selalu bersyukur dalam segala kondisi dan keadaan, apakah kita bisa menghadapinya dalam situasi dan kondisi yang sedang terjadi sekarang ini, semua serba mahal,serba susah,serba sulit,serba kacau
3. Mempunyai iman yang teguh (I Korintus 10:4)
Kalau kita sudah berpaut pada Batu Karang yang teguh yakni Tuhan Yesus Kristus maka kita tidak akan goyah menghadapai berbagai persoalan yang menghadang, apapun yang terjadi maka selalu Yesus yang menjadi sandaran hidupnya.
4. Percaya pada waktunya Tuhan
Hal ini yang sangat susah untuk dilakukan, sebuah penantian itu sangat susah untuk ditunggu tapi yah itulah anak Tuhan harus dapat menunggu hanya waktu Tuhan saja yang terbaik dalam hidup ini.
Tuhan akan memberi yang terbaik tepat pada waktunya
Seorang pemuda yang kaya raya tinggal di sebuah rumah yang sangat besar dengan lusinan kamar. Setiap kamar lebih nyaman dan lebih indah dibandingkan kamar sebe lumnya. Di dalam rumah itu terdapat berbagai karya seni lukis dan pahatan, lampu-lampu kristal, serta pegangan tangan berukir berlapis emas pada setiap tangga. Lebih indah dari apa yang kebanyakan orang pernah melihat.Suatu hari pemuda tersebut memutuskan untuk mengundang Tuhan datang dan tinggal bersamanya di rumah itu. Ketika Tuhan datang, pemuda ini menawarkan kepadaNya kamar yang terbaik di dalam rumah itu.Kamar tersebut terletak di ujung bagian atas."Yesus, kamar ini milikMu! Tinggallah selama Engkau mau dan lakukan apa yang Engkau mau lakukan di dalam kamar ini. Ingat, ini adalah kamarMu."Malam harinya, ketika pemuda tersebut sudah bersiap untuk istirahat, terdengar bunyi ketukan yang sangat keras di pintu depan.Mendengar ketukan itu, pemuda tersebut turun untuk membukakan pintu.Ketika dia membuka pintu, dia melihat bahwa iblis telah mengirim tiga roh jahat untuk menyerangnya. Dia dengan cepat menutup pintu, tetapi salah satu roh jahat menggan jal pintu itu dengan kakinya.Beberapa saat kemudian, setelah bertarung dengan sekuat tenaga, pemuda tersebut berhasil menutup dan mengunci pintu kemudian kembali ke kamarnya dalam keadaan sangat lelah. "Bayangkan!" pikir pemuda itu. "Yesus ada di atas, tidur dalam ruangan yang terbaik sedangkan saya bertarung melawan roh-roh jahat di bawah. Oh, mungkin Dia tidak mendengar." Pemuda itu tidur sangat sebentar malam itu.Keesokan harinya, segala sesuatunya berjalan dengan normal dan, karena merasa sangat lelah, pemuda tersebut tidur agak awal pada malam harinya.Sekitar tengah malam, terdengar ada yang menggedor-gedor pintu depan seolah-olah akan mendobrak pintu. Pemuda tersebut menuruni tangga lagi dan membuka pintu serta menjumpai lusinan roh jahat berusaha masuk ke dalam rumahnya yang indah. Selama lebih dari tiga jam pemuda itu bertarung melawan mereka dan akhirnya mem buat mereka mundur, cukup untuk menutup pintu.Pemuda itu sangat kehabisan tenaga. Dia sama sekali tidak mengerti.Mengapa Tuhan tidak datang untuk menolong? Mengapa Dia membiarkan aku berta rung seorang diri? Dengan gundahnya, dia berjalan ke sofa dan tidur dengan tidak nyaman.Keesokan paginya, dia memutuskan untuk bertanya kepada Tuhan mengenai segala yang terjadi pada dua malam tersebut. Perlahan-lahan dia berjalan ke kamar tidur yang sangat indah di mana Yesus ia tempatkan."Yesus," panggilnya sambil mengetuk pintu. "Tuhan, aku tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Selama dua malam ini saya harus bertarung membuat si jahat pergi dari pintu rumaku, sementara Engkau tidur di sini. Tidakkah Engkau memperhatikan ku? Bukankah aku telah memberikan kepadaMu ruangan yang terbaik di dalam rumah ini?"Pemuda tersebut melihat Yesus menitikkan air mata, tetapi dia meneruskan, "Aku tidak mengerti, aku berpikir bahwa jika aku mengundangMu untuk tinggal bersamaku, Engkau akan menjagaku, dan aku berikan kepadaMu kamar yang terbaik dalam rumahku. Apalagi yang harus aku perbuat?""Anakku yang kukasihi," Yesus berkata dengan sangat lembut."Aku sungguh-sungguh mengasihi engkau dan sangat memperhatikanmu. Aku melin dungi apa yang engkau berikan kepadaKu untuk Kujaga.Tetapi ketika engkau mengundangKu untuk datang dan tinggal di sini, engkau mem bawaKu ke kamar yang indah ini dan menutup pintu ke bagian lain dari rumah ini. Aku menjadi Tuhan atas kamar ini dan tidak ada roh jahat yang bisa masuk kemari.""Oh, Tuhan, ampuni aku. Ambillah seluruh rumahku - semuanya milikMu.Aku menyesal tidak menyerahkan kepadaMu seluruhnya. Aku ingin Engkau mengatur semuanya." Sambil berkata demikian, dia membuka pintu kamar itu dan berlutut di kaki Yesus. "Tuhan, ampuni aku karena aku hanya memikirkan diriku sendiri."Yesus tersenyum dan berkata bahwa Dia telah mengampuni pemuda itu dan Dia akan mengatur segala sesuatunya mulai saat itu. Malam itu, ketika si pemuda bersiap untuk tidur dia berpikir, "Aku ingin tahu apakah roh-roh jahat itu akan kembali, aku bosan menghadapi mereka setiap malam." Tapi dia tahu bahwa Yesus akan mem bereskan semuanya sejak saat itu.Sekitar tengah malam, terdengar suara menggedor-gedor pintu yang sangat mena kutkan. Si pemuda keluar dari kamarnya dan melihat Yesus menuruni tangga. Dia menyaksikan dengan penuh kekaguman ketika Yesus membuka pintu, tanpa merasa takut. Setan berdiri di muka pintu meminta untuk masuk. Apa yang engkau inginkan?" tanya Tuhan. Si iblis menunduk di hadapan Tuhan, "Maaf, tampaknya saya salah alamat." Dengan perkataan tersebut iblis dan pasukannya pergi menjauh. Inti dari kisah ini adalah: Yesus menginginkan engkau seutuhnya, bukan hanya seba gian. Dia akan mengambil semua yang engkau berikan kepadaNya, dan tidak lebih dari itu. Seberapa bagian dari hati yang telah engkau berikan kepada Tuhan? Masih adakah bagian yang tidak engkau berikan kepadaNya?Mungkin serangan-serangan itu akan datang semakin dahsyat dari hari ke hari.Mengapa tidak membiarkan Tuhan berperang untukmu? Dia selalu menang. Sayamenjumpai bahwa Tuhan membuat segala sesuatunya mudah bagi manusia, segalakerumitan manusia berasal dari dirinya sendiri

Tidak ada komentar: