Senin, 09 Februari 2009

Diberkati

Diberkati Untuk Memberkati

1 Petrus 3;8-9
3:8 Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati,
3:9 dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat.

Tuhan adalah sumber berkat bagi kita.Jika Dia memberkati maka kitapun harus menjadi berkat bagi orang lain Ulangan 28 didalamnya kita akan terima berkat jasmani jika kita melakukan firmannya, atau dalan Efesus 1;3-4 berkat rohani akan kita terima supaya kita kudus dan tak bercacat dihadapannya.

Ada 3 hal besar yang perlu kita lakukan supaya Allah memberkati kita :

1.Rajin berbuat baik 1Pet 3;8-9,
ada beberapa hal yang harus kita perhatikan apakah kita berbuat baik………..
………..a.karena ingin surga
………..b.karena ingin membahagiakan orang lain
………..c.karena kita mengerti itu adalah baik atau
………..d.Karena ingin menyenangkan hati Yuhan Yesus

2.Rajin berdoa Luk 11;5-8, Mat 7;7
Jangan berdoa kalau ada maunya misalnya, karena sudah terdesak dengan situasi yang tidak menguntungkan maka baru kita berdoa.

Selama bertahun-tahun Didik Nini Towok sungguh-sungguh merasakan bahwa doa adalah kekuatan di balik semua kesuksesannya. Keyakinan ini membuatnya tidak berani sombong." Saya mengakui, ketika menari seolah-olah ada kekuatan di luar diri yang ikut menggerakkan dan menghiasi tubuh saya. Saya yakin, kekuatan saya sendiri tidak akan mampu menyelenggarakannya tetapi kekuatan itulah yang menjadikan tarian yang saya bawakan terlihat begitu indah dan memberi kegembiraan bagi banyak orang".


KESALAHAN YANG SEMPURNA
Pekerjaan ayah dari ibu saya adalah seorang tukang kayu. Suatu hari, dia membuat peti untuk mengirim pakaian dari gerejanya dan dikirim ke sebuah panti asuhan di China. Dalam perjalanan pulang, dia mencari kacamata di kantongnya,tetapi dia tidak menemukannya.
Ketika dia mencoba mengingatnya kembali, dia sadar kalau kaca matanya jatuh dan masuk ke dalam salah satu peti dan peti itu sudah dipakunya. Kaca matanya yang baru beli sekarang berangkat bersama baju-baju ke China.Kakek saya mengalami depresi yang besar. Saat itu dia memiliki 6 orang anak. Dia sudah menabung untuk kacamata senilai USD 20 itu setiap pagi. Dia sedih mengingat harus membeli sebuah lagi. "Itu tidak adil," dia berbicara kepada Allah saat mengendarai mobil menuju rumah dengan frustasi. "Aku sudah beriman memberikan waktu dan uang untuk pekerjaanMu, dan sekarang seperti ini."Beberapa bulan kemudian, direktur dari panti asuhan berlibur dan berada di United States. Dia ingin mengunjungi semua gereja yang membantunya di China, jadi dia berbicara di hari Minggu di gereja kakek saya yang kecil di Chicago. Misionari tersebut mengawali dengan ucapan terima kasih untuk iman dalam membantu panti asuhan. "Tetapi, dari semuanya", dia mengatakan, "Saya harus berterima kasih untuk kaca mata yang dikirim tahun lalu. Anda tahu Komunis membersihkan panti asuhan, mereka merusak semuanya, termasuk kaca mata saya. Saya sangat putus asa. Walaupun saya memiliki uang, tetapi tidak dapat membeli yang baru.Karena tidak dapat melihat dengan jelas, saya sering mengalami sakit kepala setiap hari. Jadi saya dengan staff secara sehati berdoa untuk ini. Dan ketika peti kiriman datang. Saat staff saya membuka tutupnya, mereka menemukan sebuah kaca mata ada di posisi atas.Missionari berdiam cukup lama, dan melanjutkan ceritanya. "Sahabatku, saat saya mencoba memakai kaca mata, sepertinya memang buat saya! Saya ingin berterima kasih pada anda yang telah menjadi bagian dari pelayanan ini.Orang-orang mendengarkan dan gembira pada mujizat kaca mata. Tetapi bagi sang misionari merasa aneh, karena tidak ada di dalam list pengiriman. Dengan duduk diam, dan air mata mengalir di wajahnya, seorang tukang kayu biasa menyadari bahwa Boss tukang kayu telah menggunakannya dengan cara yang ajaib.Seringkali kita menyalahkan Tuhan sebagai ganti bersyukur padanya. Mungkin kita harus berusaha mengatakan "Terima kasih Tuhan untuk membuat mobil saya tidak berjalan." Mungkin dia menyelamatkan kita dari kecelakaan di jalan raya. "Terima kasih Tuhan, karena Kau membiarkan saya kehilangan kaca mata; saya yakin mereka akan digunakan dengan baik dan ada yang dapat dipelajari."

MENDENGAR SUARA TUHAN
Ada seorang anak muda yang bersahabat akrab dengan seorang pengkhotbah tua. Suatu hari, anak muda ini kehilangan pekerjaannya dan tidak tahu lagi harus berbuat apa. Akhirnya, dia memutuskan untuk mencari si pengkhotbah tua itu. Ketika berada di ruang belajar si pengkhotbah, si pemuda ini berteriak-teriak tentang problem hidupnya. Akhirnya dengan kalap dia mengepal-ngepalkan tinjunya, sambil berteriak, "Saya memohon Tuhan agar menolong saya. Tapi hai pengkhotbah, mengapa Dia tidak menjawab saya?"Si pengkhotbah tua itu pergi ke ruang lain dan duduk di sana. Lalu dia berbicara sesuatu dan menanti jawaban si pemuda. Tentu saja si pemuda itu tidak mendengarkan dengan jelas, sehingga dia ikut-ikutan pindah ruangan."Apa sih katamu?" tanya si pemuda penasaran. Si pengkhotbah itu mengulangi kata-katanya dengan perlahan sekali, seperti sedang bergumam sendiri. Tetapi si pemuda belum menangkap bisikan si pengkhotbah. Dia terus mendekati si pengkhotbah tua ini dan duduk di bangku sebelahnya.Si pemuda itu lagi-lagi bertanya, "Apa katamu? maaf, saya tadi belum mendengarnya."Dengan lembut, si pengkhotbah memegang pundak si pemuda, "Saudaraku, Allah kadang-kadang berbisik, jadi kita perlu lebih dekat menghampiriNya, agar dapat mendengar Dia dengan lebih jelas lagi." Si pemuda itu tertegun dan akhirnya dia mengerti.Kita seringkali menginginkan jawaban Tuhan bak petir yang menggelegar di udara dan sekaligus meneriakkan jawaban dariNya. Tetapi Allah sering diam, kadang Dia bicara dengan lembut, bahkan berbisik. Hanya dengan satu alasan: agar Anda mau menghampiri takhta kemuliaanNya dan lebih dekat kepadaNya. Setelah Anda berada di dekatNya, Anda baru bisa mendengar jawaban Tuhan dengan jelas.Indah sekali untuk mengetahui bahwa kita melakukan sesuatu yang tepat, pada waktu yang tepat, di tempat yang tepat, dengan cara yang tepat dan bersama orang-orang yang tepat. Itulah yang terjadi apabila kita dipimpin oleh Roh Kudus.

3.Rajin melayani 1 Pet 5;1-3
Melayani Tuhan tidak mesti hanya menjadi seorang Pendeta atau pelayan Tuhan tapi bisa dengan banyak cara yang dapat kita lakukan.
Banyak rintangan dan kesusahan yang kita hadapi tapi apa yang dapat kita lakukan dan mana yang akan kita pilih dengan semuanya itu

Ilustrasi
WORTEL, TELUR, DAN BIJI KOPI

Seorang anak mengeluh pada ayahnya tentang hidupnya yang sulit. Ia tidak tahu lagi harus berbuat apa dan ingin menyerah saja. Ia lelah berjuang. Setiap saat satu persoalan terpecahkan, persoalan yang lain muncul. Ayahnya, seorang juru masak, tersenyum dan membawa anak perempuannya ke dapur. Ia lalu mengambil tiga buah panci, mengisinya masing-masing dengan air dan meletakkannya pada kompor yang menyala. Beberapa saat kemudian air dalam panci-panci itu mendidih. Pada panci pertama, ia memasukkan wortel. Lalu, pada panci kedua ia memasukkan telur. Dan, pada panci ketiga ia memasukkan beberapa biji kopi tumbuk. Ia membiarkan masing-masing mendidih.
Selama itu ia terdiam seribu basa. Sang anak menggereget gigi, tak sabar menunggu dan heran dengan apa yang dilakukan oleh ayahnya. Dua puluh menit kemudian, sang ayah mematikan api. Lalu menyiduk wortel dari dalam panci dan meletakkanya pada sebuah piring. Kemudian ia mengambil telur dan meletakkanya pada piring yang sama. Terakhir ia menyaring kopi yang diletakkan pada piring itu juga.Ia lalu menoleh pada anaknya dan bertanya, "Apa yang kau lihat, nak?""Wortel, telur, dan kopi, " jawab sang anak. Ia membimbing anaknya mendekat dan memintanya untuk memegang wortel. Anak itu melakukan apa yang diminta dan mengatakan bahwa wortel itu terasa lunak. Kemudian sang ayah meminta anaknya memecah telur. Setelah telur itu dipecah dan dikupas, sang anak mengatakan bahwa telur rebus itu kini terasa keras.Kemudian sang ayah meminta anak itu mencicipi kopi. Sang anak tersenyum saat mencicipi aroma kopi yang sedap itu. "Apa maksud semua ini, ayah?" tanya sang anak.Sang ayah menjelaskan bahwa setiap benda tadi telah mengalami hal yang sama, yaitu direbus dalam air mendidih, tetapi selepas perebusan itu mereka berubah menjadi sesuatu yang berbeda-beda. Wortel yang semula kuat dan keras, setelah direbus dalam air mendidih, berubah menjadi lunak dan lemah.Sedangkan telur, sebaliknya, yang semula mudah pecah, kini setelah direbus menjadi keras dan kokoh. Sedangkan biji kopi tumbuh berubah menjadi sangat unik. Biji kopi, setelah direbus, malah mengubah air yang merebusnya itu. "Maka, yang manakah dirimu?" tanya sang ayah pada anaknya. "Disaat kesulitan menghadang langkahmu, perubahan apa yang terjadi padadirimu? Apakah kau menjadi sebatang wortel, sebutir telur atau biji kopi?"



MALAIKAT DAN PENGUSAHA
Seorang pengusaha sukses jatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke, sudah 7 malam dirawat di RS di ruang ICU. Di saat orang-orang terlelap dalam mimpi malam, dalam dunia roh seorang Malaikat menghampiri si pengusaha yang terbaring tak berdaya. Malaikat memulai pembicaraan, "Kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu, maka kau akan hidup dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kau akan meninggal dunia!""Kalau hanya mencari 50 orang, itu mah gampang ..." kata si pengusaha ini dengan yakinnya.Setelah itu Malaikat pun pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum batas waktu yang sudah disepakati.Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali mengunjunginya; dengan antusiasnya si pengusaha bertanya, "Apakah besok pagi aku sudah pulih? Pastilah banyak yang berdoa buat aku, jumlah karyawan yang aku punya lebih dari 2000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan persoalan yang sulit."Dengan lembut si Malaikat berkata, "Anakku, aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara waktumu tinggal 60 menit lagi, rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu."Tanpa menunggu reaksi dari si pengusaha, si Malaikat menunjukkan layar besar berupa TV siapa 3 orang yang berdoa buat kesembuhannya. Di layar itu terlihat wajah duka dari sang istri, di sebelahnya ada 2 orang anak kecil, putra-putrinya yang berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan air mata di pipi mereka.Kata Malaikat, "Aku akan memberitahukanmu, kenapa Tuhan rindu memberikanmu kesempatan kedua - itu karena doa istrimu yang tidak putus-putus berharap akan kesembuhanmu."Kembali terlihat di mana si istri sedang berdoa jam 2:00 subuh, "Tuhan, aku tahu kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah yang baik! Aku tau dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tau dia tidak jujur dalam bisnisnya, dan kalaupun dia memberikan sumbangan, itu hanya untuk popularitas saja untuk menutupi perbuatannya yang tidak benar di hadapanMu. Tapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah Engkau titipkan pada kami, mereka masih membutuhkan seorang ayah dan hamba tidak mampu membesarkan mereka seorang diri." Dan setelah itu istrinya berhenti berkata-kata tapi air matanya semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan tirus karena kurang istirahat.Melihat peristiwa itu, tanpa terasa, air mata mengalir di pipi pengusaha ini . . . timbul penyesalan bahwa selama ini dia bukanlah suami yang baik dan ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya, dan malam ini dia baru menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anak padanya.Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10 menit lagi, melihat waktu yang makin sempit semakin menangislah si pengusaha ini, penyesalan yang luar biasa tapi waktunya sudah terlambat! Tidak mungkin dalam waktu 10 menit ada yang berdoa 47 orang!Dengan setengah bergumam dia bertanya, "Apakah di antara karyawanku, kerabatku, teman bisnisku, teman organisasiku tidak ada yang berdoa buatku?"Jawab si Malaikat, "Ada beberapa yang berdoa buatmu tapi mereka tidak tulus, bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau derita saat ini, itu semua karena selama ini kamu arogan, egois dan bukanlah atasan yang baik, bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak bersalah."Si pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah malam yang terakhir buat dia, tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak dan si istri yang setia menjaganya sepanjang malam.Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di kursi rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga tertidur di kursi sambil memangku si bungsu.Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata, "Anakku, Tuhan melihat air matamu dan penyesalanmu!! Kau tidak jadi meninggal, karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24:00."Dengan terheran-heran dan tidak percaya,si pengusaha bertanya siapakah yang 47 orang itu. Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan lalu."Bukankah itu Panti Asuhan?" kata si pengusaha pelan."Benar anakku, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu, walau aku tahu tujuanmu saat itu hanya untuk mencari popularitas saja dan untuk menarik perhatian pemerintah dan investor luar negeri.""Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut membaca di koran kalau seorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU, setelah melihat gambar di koran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah kamu, pria yang pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak panti asuhan sepakat berdoa buat kesembuhanmu."