Senin, 26 Mei 2008

Babtisan

Babtisan
Dalam amanat Agung dari Tuhan Yesus sendiri maka dapat kita temukan beberapa pokok tentang baptisan, antara lain : Matius 28 : 19 – 20

1.Merupakan perintah Tuhan sendiri Matius 3 : 13 – 15
Babtisan merupakan perintah langsung dari Allah bukannya dari Pendeta atau tata cara Gereja. Dibabtis berarti menuruti perintah Allah.
Tuhan Yesus sendiripun dibabtis dan Dia bukan orang yang berdosa melainkan mentaati kehendak Allah dengan demikian menuruti kehendak Bapa (kebenaran), apalagi kita orang berdosa ini.
Babtisan bukan berati orang yang sudah terima Yesus tapi tidak dibabtis maka dia tidak selamat, tapi tanda bahwa dia sudah diselamatkan maka harus dibabtis. Jadi bila memungkinkan dirinya untuk dibabtis haruslah kita melakukannya seperti apa yang sudah dicontohkan oleh yesus.
Sebagai anak Tuhan kususnya kita sebagai seorang ayah maka kita harus memberi pengertian pada anak anak kita apa itu makna dari sebuah Babtisan, jangan sampai mereka tidak mengetahui atau mereka mau dibabtis hanya karena ikut ikutan teman atau disuruh oleh Pendetanya atau karene liturgi Gereja yang mengharuskan kalau sudah umur sekian atau kalau sudah ikut Tuhan sekian tahun atau bulan harus dibabtis dan masih banyak alasan yang lain yang tidak sesuai dengan makna yang sebenarnya yang memang berdasarkan Firman Tuhan.
Kita sebagai orang tua bagai mana bisa memberi pengertian pada anak kita kalau kitanya sebagai orang tua tidak mengetahuinya arti Babtisan tersebut. Biarlah kita sebagai seorang ayah mau lebih belajar tentang apa itu Babtisan yang sesungguhnya pada keluarga kita.
2.Orang percaya/sudah dalam Tuhan Markus 16 : 16
Orang yang tidak percaya Yesus sebagai juru selamat tidak mungkin dibabtis, sebab hanya mereka yang sudah kenal Yesus saja yang patut untuk dibabtis dan sudah lahir baru dalam arti sudah meninggalkan kebiasaan lama yakni perbuatan yang tidak berkenan dihadapan Allah yakni Dosa. Matius 3 : 6, Kisah Rasul 2 : 38
Sebanarnya Babtisan adalah tanggung jawab yang sangat berat kepada Tuhan, sebab hanya mereka yang sudah bertobat dan sudah meninggalkan kebiasaan lama yang dapat dibabtis, jika tidak demikian sebenarnya dia tidak layak untuk di Babtis. Sewaktu Rasul Yohanes mengadakan Babtisan maka dia begitu keras mengutuk para ahli Taurat dan orang orang Farisi, dia mengatakan hai ketururan Ular Beludak bertobatlah dan biarkan dirimu di Babtis.
Jadi orang yang rela dirinya di babtis adalah mereka yang sudah menyerahkan semua eksistensinya hanya pada Tuhan, jika sekiranya mereka main main dengan Babtisan maka adalah tanggung jawab dirinya sendiri dengan Tuhan.
Jangan sekali kali ambil keputusan untuk diBabtis jika tidak tahu apa itu makna dari sebuah Babtisan, jika demikian maka itu namanya mempermainkan Allah atau hanya main main saja dengan Babtisan berarti tidak konsisten dengan nilai sebuah keselamatan yang sudah diperolehnya. Sebab didalamnya terkandung sebuah perjanjian dengan Allah, yang akan menguburkan semua tabiat lama kita yang tidak sesuai dengan Tuhan. Sebab tabiat yang tidak sesuai dengan Allah antara lain ; iri, dengki, sombong, tinggi hati, angkuh tidak mengerti perasaan orang lain, mau menang sendiri, sering marah marah darah tinggi, tidah mau merendahkan diri merasa hebat, suka tempeleng istri, masih pegang adat istiadat. Dan masih banyak lagi yang lainnya.
Terhadap semuanya itu harus direformasi, sudah barang tentu dengan kekuatan yang dari Tuhan Yesus saja.
3.Goal/hasil yang didapat Galatia 3 : 27
Jika seseorang sudah di Babtis maka manifestasi atau hasil atau Goalnya adalah teladan Yesus ada pada dirinya. Seluruh tingkah laku dalam kehidupan sehari harinya maka hanya Yesus saja yang terpancar dalam dirinya bukannya yang lain. Tabiat dan karakter Yesus harus tertanam dalam dirinya jika tidak maka patut dipertanyakan apakah dia sudah benar benar lahir baru atau belum dan ketika dia mengambil keputusan untuk dibabtis maka apakah karena hal yang lain atau hanya karena Tuhan Yesus atau bukan. Terima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat maka akan selamat selanjutnya dilanjutkan dengan Babtisan dalam arti mengubur semua tabiat kita yang lama dan ganti dengan tabiat yang baru yang berasal dari Bapa atau tabiat Sorgawi yang sudah dicontohkan oleh Yesus Kristus Tuhan kita.
Jika seseorang sudah mengaku Yesus sebagai juru selamat dan sudah di Babtis dalam arti sudah mengubur semua tabiat yang lama katanya, tapi jika masih mempunya karakter yang lama maka patut dipertanyakan apakah dia sudah benar benar hidup baru atau belum, jika karakternya masih yang lama maka sia sialah hidupnya didalam Tuhan.

Tidak ada komentar: